Gudang Ilmu Pengetahuan

Pages

Saturday, 31 October 2015

PENGERTIAN KANKER SERVIKS

PENGERTIAN KANKER SERVIKS


BAB I 
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG 
Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak nomor tiga di dunia. Kanker servik disebut juga "silent killer" karena perkembangan kanker ini sangat sulit dideteksi. Perjalanan dari infeksi virus menjadi kanker membutuhkan waktu cukup lama, sekitar 10-20 tahun. Proses ini seringkali tidak disadari hingga kemudian sampai pada tahap pra-kanker tanpa gejala. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks dan setiap satu jam seorang wanita meninggal karena kanker ini 
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu pengertian kanker serviks mutlak dipahami oleh kaum wanita di Indonesia. 

B. RUMUSAN MASALAH 
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: 
1. Apa yang dimaksud dengan Kanker Serviks? 
2. Apa penyebab terjadinya Kanker Serviks? 
3. Bagaimana gejala yang terjadi pada Kanker Serviks? 
4. Bagaimana mendeteksi dan menemukan Kanker Serviks? 
5. Apa saja Risk Factor yang dapat menimbulkan Kanker Serviks? 
6. Bagaimana Upaya Pencegahan dan Pengobatan untuk menanggulangi Kanker Serviks? 

C. TUJUAN 
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang hal – hal apa saja yang perlu dipahami mengenai kanker serviks, memberikan gambaran yang jelas mengenai penyakit kanker serviks, dan juga sebagai bahan diskusi dan penilaian kelompok bagi mahasiswa, serta lain – lain yang bisa berdampak positif bagi penulis dan para pembaca yang utamanya ditujukan untuk para kaum wanita di Indonesia. 

BAB II 
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KANKER SERVIKS 
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim atau biasa juga disebut kanker leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina). Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita. 
Kanker serviks terbentuk sangat perlahan. Pertama, beberapa sel berubah dari normal menjadi sel-sel pra-kanker dan kemudian menjadi sel kanker. Ini dapat terjadi bertahun-tahun, tapi kadang-kadang terjadi lebih cepat. Perubahan ini sering disebut displasia. Mereka dapat ditemukan dengan tes Pap Smear dan dapat diobati untuk mencegah terjadinya kanker. 

B. PENYEBAB KANKER SERVIKS 
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV atau virus papiloma manusia). Sekitar 70% kejadian kanker serviks merupakan akibat dari HPV 16 dan HPV 18. Awalnya sel kanker berkembang dari serviks / mulut rahim yang letaknya berada di bawah rahim dan di atas vagina. Oleh sebab itu kanker serviks disebut juga kanker leher rahim atau kanker mulut rahim. Di mulut rahim ada dua jenis sel, yaitu sel kolumnar dan sel skuamosa. Sel skuamus ini sangat berperan dalam perkembangan kanker serviks. Lihat gambar di bawah untuk mendapat gambaran tentang stadium kanker serviks: 

Melakukan hubungan seks tidak aman terutama pada usia muda atau memiliki banyak pasangan seks, memungkinkan terjadinya infeksi HPV. Tiga dari empat kasus baru infeksi virus HPV menyerang wanita muda (usia 15-24 tahun). Infeksi Virus HPV dapat terjadi dalam 2-3 tahun pertama mereka aktif secara seksual. Pada usia remaja (12-20 tahun) organ reproduksi wanita sedang aktif berkembang. Rangsangan penis/sperma dapat memicu perubahan sifat sel menjadi tidak normal, apalagi bila terjadi luka saat berhubungan seksual dan kemudian infeksi Virus HPV. Sel abnormal inilah yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker serviks. 

C. GEJALA KANKER SERVIKS 
Pada stadium dini, gejala kanker serviks tidak terlalu kentara. Butuh waktu 10-20 tahun dari infeksi untuk menjadi kanker. Walau demikian, ciri-ciri berikut dapat dijadikan tanda kanker serviks: 
• Terasa sakit saat berhubungan seksual, 
• Mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan badan, 
• Keluar darah yang berlebihan saat menstruasi, 
• Keputihan yang tidak normal (berwarna tidak bening, bau atau gatal), 
• Penurunan berat badan drastis. 
• Pada stadium lanjut: kurang nafsu makan, sakit punggung atau tidak bisa berdiri tegak, sakit di otot bagian paha, salah satu paha bengkak, berat badan naik-turun, tidak dapat buang air kecil, bocornya urin / air seni dari vagina, pendarahan spontan setelah masa menopause, tulang yang rapuh dan nyeri panggul. 

D. CARA DAN TES YANG DILAKUKAN UNTUK MENEMUKAN KANKER SERVIKS 
Cara terbaik adalah tidak menunggu sampai gejala muncul. Lakukan tes Pap Smear dan pemeriksaan panggul secara teratur. Adapun tes – tes yang dilakukan pada kanker serviks adalah sebagai berikut: 
1. Catatan Medis dan Pemeriksaan Fisik 
Dokter akan meminta informasi tentang kesehatan Anda, faktor-faktor risiko terkait, dan tentang kesehatan anggota keluarga Anda. Pemeriksaan fisik lengkap akan dilakukan, termasuk mencari kemungkinan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening ataupun organ terdekat. 
Pemeriksaan lainnya, antara lain: 
• Colposcopy, yaitu teropong leher rahim. 
• Cone Biopsi, merupakan pengambilan sedikit jaringan serviks untuk diteliti oleh ahli patologi. 
• Tes penanda tumor SCC melalui pengambilan sample darah 
2. Cystoscopy, Proktoskopi, dan pemeriksaan di bawah anestesi 
Ini adalah prosedur yang paling sering dilakukan pada wanita yang memiliki tumor besar. Prosedur ini tidak diperlukan jika kanker tersebut diketahui pada tahap dini. 
• Cystoscopy: tabung tipis berlensa cahaya dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra untuk mengetahui apakah kanker telah berkembang ke daerah ini. Sample biopsy juga bisa diambil sekaligus. Cystoscopy memerlukan anestesi bius total. 
• Proktoskopi: tabung tipis terang digunakan untuk memeriksa penyebaran kanker serviks ke area anus Anda. 
• Pemeriksaan panggul: Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan panggul (di bawah anestesi) untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar melampaui daerah leher rahim. 

Setelah tes dilakukan, dokter akan menggunakan hasil pemeriksaan diatas untuk mengetahui ukuran tumor, seberapa dalam tumor telah serta kemungkinan penyebaran kanker serviks ke kelenjar getah bening atau organ yang jauh (metastasis). 
Stadium kanker adalah cara bagi paramedis untuk merangkum seberapa jauh kanker telah menyebar. Ada 2 sistem yang digunakan pada umumnya untuk memetakan stadium kanker serviks, yaitu sistem FIGO (Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri) dan sistem TNM Kanker, keduanya sangat mirip. Kedua pemetaan ini mengelompokkan kanker serviks berdasarkan 3 faktor: ukuran/besar tumor (T), apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening (N) dan apakah telah menyebar ke tempat jauh (M). 
Dalam sistem AJCC, stadium menggunakan angka Romawi 0 s/d IV (0-4). Secara umum, angka yang lebih rendah menunjukkan semakin kecil kemungkinan kanker telah menyebar. Angka yang lebih tinggi, seperti stadium IV (4) menunjukkan kanker yang lebih serius. 
• Stadium 0 (Carsinoma in Situ): Sel-sel kanker serviks hanya ditemukan di lapisan terdalam leher rahim 
• Stadium I: kanker ditemukan pada leher rahim saja. 
• Stadium II: kanker telah menyebar di luar leher rahim tetapi tidak ke dinding panggul atau sepertiga bagian bawah vagina. 
• Stadium III: kanker serviks telah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina, mungkin telah menyebar ke dinding panggul, dan/atau telah menyebabkan ginjal tidak berfungsi 
• Stadium IV: kanker serviks telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian lain dari tubuh (paru-paru, tulang, liver, dll)



Sumber: http://id.netlog.com/KimYoonHeera/blog/blogid=175991

0 komentar:

Post a Comment